PACU JALUR
Ketika mengucapkan
kata “Pacu Jalur”, seolah-olah jantung saya berdegup kencang seperti ingin
keluar dari tubuh ini. Mungkin karena saya terlalu menggilai dan mencintai
budaya dari kampung halaman saya ini. Sebelum sobat membaca lebih lanjut
artikel ini, mari kita mulai dengan menarik nafas dalam-dalam dari hidung dan
keluarkan dari mana saja yang sobat mau. Saya sarankan sobat jangan
tergesa-gesa membacanya, karena artikel ini sangat membutuhkan ketulusan dari
pembacanya. Jadi, mari bawa jiwa dan raga sobat untuk rileks terlebih dahulu.Oke..??? Let’s reading..!
Jika sobat searching didunia maya, saya
yakin sobat akan dapat dengan mudah menemukan artikel-artikel, foto-foto dan
video tentang Pacu Jalur. Namun, disini saya tidak akan menyajikan sekilas saja
tentang Pacu Jalur. Motivasi saya menulis ini adalah karena saya ingin
membanggakan budaya Pacu Jalur. Budaya yang Paling Indonesia yang masih kami
lestarikan dan akan tetap bersemi dihati masyarakat Kuansing. Selain itu,
saya juga berharap agar Pacu Jalur semakin dikenal oleh seluruh masyarakat
Indonesia bahkan mungkin mancanegara. Di artikel ini saya akan berusaha
mendeskripsikan seluruh rangkaian kegiatan budaya Pacu Jalur tanpa tertinggal
satu acarapun. Disini saya juga akan menyelipkan beberapa budaya lainnya yang
masih berhubungan dengan Pacu Jalur. Diharapkan sobat sebagai pembaca dapat
mengerti dan tertarik menghadiri Event Nasional Pacu Jalur ini. Jika tidak
berubah dari jadwal, tahun ini Event Nasional Pacu Jalur akan diadakan tanggal
30 Agustus 2012 di Arena Pacu Jalur yaitu Tepian Narosa, Teluk Kuantan,
Kabupaten Kuantan Singingi Riau.
Namun sebelum saya menjelaskan lebih lanjut,
ada baiknya sobat lihat beberapa bukti berikut. Bukti berikut saya peroleh
beberapa jam yang lalu dengan membuka jajak pendapat di fanspage Kuantan Singingi tentang Pacu Jalur.
Berikut liputannya ya sobat..!
Demikianlah betapa berartinya Pacu Jalur
bagi masyarakat Kuantan Singingi. Langsung saja saya mulai penjelasan
selengkapnya tentang Pacu Jalur.
Sejarah Pacu Jalur
Kuantan Singingi atau biasa disebut Kuansing merupakan sebuah kabutapen di Provinsi Riau. Sepanjang Kabupaten Kuantan Singingi terbentang Sungai Kuantan. Pada zaman dahulu kala, masyarakat Kuansing menggunakan Jalur sebagai alat transportasi air. Jalur adalah sejenis perahu panjang yang dikemudikan dengan cara didayung. Sebagai transportasi air, Jalur dapat membawa banyak penumpang yaitu sekitar 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Namun seiring berkembangnya zaman, muncul jalur-jalur yang berukiran indah. Ukiran-ukiran tersebut diukir disekitar selembayung Jalur, sehingga Jalur bukan lagi sekedar alat transportasi melainkan juga sebagai kreasi seni.Jalur-jalur itu kemudian diadu kecepatannya melalui sebuah lomba yaitu Pacu Jalur. Pada awalnya Pacu Jalur diadakan di kampung-kampung sekitar Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi SAW, Idul Fitri dan Tahun Baru Islam. Namun, setelah masuknya Belanda ke Indonesia, Pacu Jalur berubah fungsi yaitu untuk memperingati HUT Ratu Wihelmina. Pacu Jalur sempat tidak diadakan pada zaman penjajahan Jepang. Setelah zaman Kemerdekaan Indonesia, Pacu Jalur kembali diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pacu Jalur selalu diadakan sekitar bulan Agustus disetiap tahunnya, Pacu Jalur memangPaling Indonesia.
Kuantan Singingi atau biasa disebut Kuansing merupakan sebuah kabutapen di Provinsi Riau. Sepanjang Kabupaten Kuantan Singingi terbentang Sungai Kuantan. Pada zaman dahulu kala, masyarakat Kuansing menggunakan Jalur sebagai alat transportasi air. Jalur adalah sejenis perahu panjang yang dikemudikan dengan cara didayung. Sebagai transportasi air, Jalur dapat membawa banyak penumpang yaitu sekitar 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Namun seiring berkembangnya zaman, muncul jalur-jalur yang berukiran indah. Ukiran-ukiran tersebut diukir disekitar selembayung Jalur, sehingga Jalur bukan lagi sekedar alat transportasi melainkan juga sebagai kreasi seni.Jalur-jalur itu kemudian diadu kecepatannya melalui sebuah lomba yaitu Pacu Jalur. Pada awalnya Pacu Jalur diadakan di kampung-kampung sekitar Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi SAW, Idul Fitri dan Tahun Baru Islam. Namun, setelah masuknya Belanda ke Indonesia, Pacu Jalur berubah fungsi yaitu untuk memperingati HUT Ratu Wihelmina. Pacu Jalur sempat tidak diadakan pada zaman penjajahan Jepang. Setelah zaman Kemerdekaan Indonesia, Pacu Jalur kembali diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pacu Jalur selalu diadakan sekitar bulan Agustus disetiap tahunnya, Pacu Jalur memangPaling Indonesia.
Proses Pembuatan Jalur
Sebelum menjadi sebuah jalur yang utuh
dan dapat didayung serta dilombakan di Sungai Kuantan, terdapat serangkaian
proses adat istiadat dalam pembuatan sebuah jalur. Pembuatan jalur akan
dilakukan oleh masing-masing desa ataupun dusun. Prosesi adat istiadat ini
tidak ditetapkan waktu dan tanggalnya, karena tiap desa ataupun dusun memiliki
rencana yang berbeda-beda dalam proses pembuatannya. Proses pembuatan sebuah
jalur harus dilakukan secara terurut, yaitu:
§ Rapek
Banjar (Rapat Desa)
Rapat ini bertujuan untuk membentuk
panitia pembuatan Jalur. Pengurus itu dinamakan Partuo.
Dalam rapat ini juga ditentukan tempat pencarian kayu jalur. Seluruh rancangan
kegiatannya dimusyawarahkan bersama dalam rapat desa ini. Sehingga proses
selanjutnya dapat dilakukan secara terinci dan teratur.
§ Mencari
Kayu Jalur
Untuk mencari kayu jalur, masyarakat suatu desa
atau dusun dikumpulkan disuatu tempat untuk kemudian pergi mencari kayu jalur.
Disana dipersiapkan berbagai macam alat-alat untuk mencari kayu jalur.
Peralatan yang dibawa oleh laki-laki seperti kapak, gergaji batang dan lainnya.
Sedangkan yang perempuan mempersiapkan makan dan minum untuk para lelaki.
Selanjutnya dibutuhkandukun jalur untuk
membantu kegiatan magis dalam proses penebangan kayu, misalnya membacakan do’a
sebelum menebang pohon besar dan lain sebagainya. Pencarian kayu jalur
dilakukan di hutan dan dikerjakan secara bergotong royong. Untuk membuat sebuah
Jalur, diperlukan pohon besar yang berukuran panjang 25-40 meter dan diameter
sekitar 1½ – 2 meter.
§ Membuat
Jalur
Jalur terbuat dari satu batang yang utuh tanpa
disambung-sambung apalagi di potong-potong. Oleh karena pekerjaan ini termasuk
sulit, maka dibutuhkanpartuo dan
pengurus lainnya yang telah dibentuk dalam rapat desa untuk segera melakukan
proses pembuatan Jalur. Selama proses pembuatan Jalur, diputarlah beberapa
musik tradisional seperti Randai Kuantan Singingi, Saluang dan lain sebagainya.
Berikut juga dengan makanannya yaitu berupa makanan khas Kuantan Singingi
seperti konji berayak, godok, lopek, paniaram, dan lain sebagainya. Proses
pembuatan jalur terbagi menjadi 3 proses, yaitu:
1. Membuat
Jalur Secara Kasar, maksudnya adalah membentuk jalur secara kasar
sesuai dengan apa yang diperlukan. Jalur setengah jadi ini dibentuk saat masih
dihutan dan biasa disebut Jalur Tolakar.
2. Maelo
Jaluar (Menarik Jalur). Jalur Tolakar ditarik dari hutan menuju
kampung. Proses menarik Jalur ini dinamakan Maelo Jalur. Jalur Tolakar ditarik
oleh masyarakat baik laki-laki maupun perempuan. Saat menarik jalur akan
terdengar aba-aba “1…2…3… Elllooooo” (elo berarti tarik).
3. Memperhalus
Jalur, proses
ini merupakan proses menyelesaikan Jalur Tolakar menjadi Jalur yang
sesungguhnya. Sehingga jalur terlihat lebih halus dan sempurna.
§ Mendiang
Jalur (Mengasapi Jalur)
Mendiang Jalur maksudnya adalah mengasapi Jalur
yang telah selesai dibuat. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Jalur lebih kuat,
lebih baik dan meringankan Jalur.
§ Mengecat
Jalur
Agar Jalur memiliki nilai seni, maka
jalur di cat dan diberi ukiran-ukiran yang memiliki nilai seni. Ukiran-ukiran
dan nama jalur yang digunakan sesuai dengan hasil rapat. Tidak lupa pula pada
selembayung Jalur diberikan dan dituliskan nama, tanggal dibuat, dan nama desa
sebagai tanda pengenal bagi Jalur tersebut. Jika seluruh proses telah selesai,
maka jalur siap untuk dipacukan.
Jalur yang telah siap untuk dipacukan, memiliki
bagian-bagian sebagai berikut:
1. Luan (haluan)
2. Talingo (telinga depan)
3. Panggar (tempat duduk)
4. Pornik (lambung)
5. Ruang
timbo (tempat
menimba air)
6. Talingo
belakang
7. Kamudi (tempat pengemudi)
8. Pandaro (bibit jalur)
9. Ular-ular (tempat duduk
pedayung)
10. Selembayung (ujung jalur
berukir)
11. Panimbo (gayung air)
12. Jalur dilengkapi pula
dengan sebuah dayung untuk setiap pemain.
Pemain
Pacu Jalur hanya dilakukan oleh laki-laki yang berusia 15-40 tahun dan dari sebuah jalur terdiri dari 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Pemain atau pemacu Jalur merupakan masyarakat dari desa, dusun, organisasi, negara, kabupaten, atau kecamatan dimana jalur berasal. Pemain atau pemacu Jalur memiliki tugas yang berbeda-beda, yang pasti seluruh pemain harus memiliki keahlian berenang. Pembagian tugas para pemain diantaranya:
Pacu Jalur hanya dilakukan oleh laki-laki yang berusia 15-40 tahun dan dari sebuah jalur terdiri dari 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Pemain atau pemacu Jalur merupakan masyarakat dari desa, dusun, organisasi, negara, kabupaten, atau kecamatan dimana jalur berasal. Pemain atau pemacu Jalur memiliki tugas yang berbeda-beda, yang pasti seluruh pemain harus memiliki keahlian berenang. Pembagian tugas para pemain diantaranya:
§ Tukang
Tari
Tukang tari merupakan anak laki-laki yang
berusia kurang lebih 15 tahun. Tukang tari bertugas untuk menari-nari dihaluan
depan Jalur. Tukang tari juga berfungsi untuk menunjukkan kepada para penonton,
agar penonton dapat tahu Jalur mana yang sedang unggul. Tukang tari akan
mulai berdiri dan menari saat haluan Jalur berhasil mendahului lawannya. Tukang
tari akan kembali duduk disaat haluan Jalurnya tidak lagi didepan, begitu
selanjutnya hingga sampai kepancang finish.
§ Tukang Timbo atau Tukang Concang
Tukang timbo atau tukang concang berdiri ditengah-tengah Jalur dengan membawa sebuah peluit dan upia (pelepah pinang yang sudah kering). Tukang timbo bertugas sebagai pemberi aba-aba kepada semua anak pacuan agar mendayung secara serentak yaitu dengan cara meniup peluit serta memutar-mutar upia dan menghempaskannya ke air sungai. Dengan demikian seluruh anak pacuan lainnya akan segera kembali bersemangat dan mendayung dengan serentak. Tidak lupa pula tukang timbo juga bertugas untuk menimba keluar seluruh air yang masuk kedalam Jalur agar Jalur tidak karam atau tenggelam.
§ Tukang Onjai
Tukang onjai
berdiri dibagian Jalur paling belakang. Tukang onjai berfungsi sebagai pemberi
irama bagi Jalur, sehingga Jalur akan lebih cepat dan mudah didayung.
§ Anak
Pacuan
Anak pacuan adalah pemain atau pemacu
lainnya selain yang tersebut diatas. Anak pacuan bertugas mendayung Jalur
sekuat tenaga dan seirama sesuai dengan aba-aba tukang concang.
Peralatan Khas yang Ada dalam
Budaya Pacu Jalur
§ Pancang
Pancang digunakan
sebagai garis start (pancang start), garis finish (pancang finish) serta
sebagai pembatas bagi dua buah Jalur yang sedang bertanding. Dalam festival
pacu jalur, terdiri dari 6 pancang yang tersebar dari hulu hingga hilir arena
Pacu Jalur.
§ Baju
Seragam
Baju seragam merupakan baju yang digunakan
oleh para pemain atau pemacu Jalur. Biasanya baju seragam dibuatkan oleh
beberapa sponsor. Sehingga pemain tidak harus membayar biaya pembuatan baju
seragam.
§ Tim
Penyelamat dan Tim Kesehatan
Dalam Pacu Jalur dibutuhkan tim
penyelamat dan tim kesehatan. Tim penyelamat digunakan untuk menyelamatkan anak
pacuan yang terjatuh dari Jalur yang mereka pacukan. Biasanya tim penyelamat
dan tim kesehatan bergabung bersama untuk berjaga-jaga dipinggir Sungai Kuantan
dengan menggunakan speed
boot ataupun pompong. Sehingga para tim
dapat dengan mudah menyelamatkan, jika ada anak pacuan yang pingsan, kram,
atau terjatuh ke sungai.
§ Undian
Pacu Jalur
Undian
Pacu Jalur
|
§ Tenda
Jalur atau Tambatan Jalur
Tenda Jalur atau tambatan Jalur adalah
tempat dimana sebuah Jalur “parkir”. Ditenda tersebut akan tersedia beberapa
makanan serta minuman untuk setiap pemain. Didalam tenda tersebut pula para
pemain berganti pakaian seragam mereka. Tenda Jalur biasanya terletak diatas
pulau yang terdapat dipinggir Sungai Kuantan.
Festival Pacu Jalur
Setelah Jalur selesai dibuat dan peralatan
pertandingan telah selesai dipersiapkan. Maka diadakanlah Festival Pacu Jalur di Sungai Kuantan.
Biasanya sebelum diadakannya Festival Pacu Jalur Nasional, diadakan pula
terlebih dahulu Festival Pacu Jalur Kecamatan. Festival Pacu Jalur Kecamatan
mulai diadakan sejak 2 bulan diberbagai Kecamatan menjelang Pacu Jalur
Nasional. Kemudian acara puncaknya adalah Festival Pacu Jalur Nasional yang
diadakan pada bulan Agustus disetiap tahunnya.
Berikut penjelasan mengenai urutan acara dalam
Festival Pacu Jalur:
Tari
Jalur
|
§ Acara
Pembukaan
Acara pembukaan merupakan acara dimana
diadakannya pesta peresmian pembukaan Festival Pacu Jalur tepatnya dilaksanakan
di Lapang Limuno Kota Teluk Kuantan. Dalam acara ini terdapat beberapa
pertunjukan budaya, seperti Tari Jalur, Tari Persembahan atau Tari Carano.
Selain itu juga akan diresmikan atau dibuka dengan beberapa kata sambutan dari
pejabat daerah, ketua pelaksana, gubernur atau bahkan wakil presiden. Beberapa
tahun yang lalu, pembukaan Festival Pacu Jalur diresmikan oleh wakil presiden
yaitu Jusuf Kalla. Acara pembukaan ini diadakan dipagi hari dalam hari pertama
Festival Pacu Jalur digelar.
§ Acara
Inti
Acara inti dilakukan dihari yang sama
setelah dilakukannya acara pembukaan. Acara inti diadakan pada siang hari
sekitar pukul 14.00 WIB tepatnya di Arena Pacu Jalur yaitu Tepian Narosa Kota
Teluk Kuantan. Acara inti merupakan acara sesungguhnya, dimana semua Jalur akan
diadu. Biasanya Jalur yang berpartisipasi selalu melebihi 100 Jalur. Bisa sobat
bayangkan betapa ramainya Sungai Kuantan pada saat itu. Dalam acara inti
terdiri lagi dari beberapa proses adat istiadat yang harus dilakukan oleh
setiap Jalur dan pemainnya, yaitu:
Pertama, setiap
Jalur akan berada ditepi Sungai Kuantan, tepatnya didekat tenda jalur/ tambatan
Jalur seperti yang telah saya sebutkan diatas. Kemudian disana setiap Jalur
akan dipersiapkan kelengkapannya terlebih dahulu begitu pula dengan setiap
pemainnya. Kedua, seluruh
pemain melakukan pemanasan terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan
membaca do’a serta mendengarkan beberapa pengarahan oleh partuo
dan dukun
jalur. Setelah itu, seluruh pemain akan mengisi
Jalur sesuai dengan tugasnya masing-masing. Jalur siap didayung dan bersiap-siap
di hulu pancang
start.
Ketiga, Jalur bersiap-siap
menunggu panggilan dari panitia pelaksana Pacu Jalur. Kemudian 2 Jalur yang
akan berlawanan akan dipanggil oleh juri, maka kedua Jalur tersebut harus
segera bersiap-siap untuk berpacu. Keempat,lambaian
bendera akan segera tampak dan letusan meriam akan segera terdengar apabila
haluan kedua Jalur berada dalam posisi yang sama dipancang start. Ini
menandakan dimulainya pertandingan bagi kedua Jalur yang dipanggil untuk
bertanding. Kemudian kedua Jalur berpacu tanpa henti hinggapancang finish. Kelima, setelah kedua Jalur
yang berpacu sampai di pancang
finish, maka seluruh pemain akan bersalaman antara
satu dan lainnya dengan pemain yang berada di Jalur lawan dan dilanjutkan
dengan menepi ke dekat tribun hakim/juri. Kemudian juri akan segera mengumumkan
jalur manakah yang akan menjadi pemenang dalam pertandingan tersebut. Keenam, setiap
Jalur yang telah mengetahui menang atau kalah berdasarkan pengumuman oleh dewan
juri, maka Jalur akan didayung untuk kembali pulang ke tambatan Jalur.
Begitulah 6 urutan proses yang akan dialami oleh setiap Jalur hingga seluruh
Jalur selesai bertanding.
Setiap Jalur yang memenangkan pertandingan di
hari pertama, akan kembali di undi pada hari kedua tepatnya dipagi hari
sehingga pada siang harinya dapat kembali bertanding. Begitu selanjutnya hingga
didapatkan pemenang-pemenang dari Festival Pacu Jalur tersebut.
§ Acara
Penutupan
Acara penutupan merupakan acara akhir
dari seluruh rangkaian kegiatan Festival Pacu Jalur. Acara ini biasanya
dilakukan pada hari terakhir (hari keempat) Festival Pacu Jalur. Acara
penutupan ini biasanya dilaksanakan pada malam hari, tepatnya di Taman Jalur
Kota Teluk Kuantan. Dalam acara tersebut juga terdapat berbagai macam hiburan
dan acara adat. Dan yang terpenting pada malam itu akan dibagikan hadiah-hadiah
bagi seluruh pemenang (biasanya hingga 15 besar). Hadiah tersebut selalu
berbeda-beda jumlahnya disetiap tahun. Namun yang pasti, juara-juara akan
mendapatkan hadiah berupa hewan ternak dan uang jutaan rupiah. Besar atau
jumlahnya hadiah berbeda-beda untuk setiap peringkatnya. Dan hadiah yang paling
utama sekali adalah Piala Bergilir dan Piala Tetap. Piala tetap didapatkan
apabila sebuah Jalur memenangkan Juara Pertama selama 3 tahun berturut-turut.
Nilai Budaya
Dari serangkaian acara yang panjang ini, pastinya akan terdapat beberapa nilai-nilai budaya. Nilai-nilai yang dapat diambil dari diadakannya budaya Pacu Jalur adalah kerja sama, kerja keras, gotong royong, ketangkasan, sportivitas, dan masih banyak nilai-nilai budaya lainnya. Dengan diadakannya Festival Pacu Jalur, maka akan menumbuhkan pula jiwa nasionalisme dan cinta lingkungan. Nasionalisme terbukti ada, karena Pacu Jalur adalah acara untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Kemudian cinta lingkungan juga akan tertanam dalam diri masyarakat Kuantan Singingi, karena masyarakat membutuhkan kayu jalur untuk membuat Jalur. Sehingga seluruh masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan agar kayu pembuat jalur tetap tersedia di Kuantan Singingi.
Dari serangkaian acara yang panjang ini, pastinya akan terdapat beberapa nilai-nilai budaya. Nilai-nilai yang dapat diambil dari diadakannya budaya Pacu Jalur adalah kerja sama, kerja keras, gotong royong, ketangkasan, sportivitas, dan masih banyak nilai-nilai budaya lainnya. Dengan diadakannya Festival Pacu Jalur, maka akan menumbuhkan pula jiwa nasionalisme dan cinta lingkungan. Nasionalisme terbukti ada, karena Pacu Jalur adalah acara untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Kemudian cinta lingkungan juga akan tertanam dalam diri masyarakat Kuantan Singingi, karena masyarakat membutuhkan kayu jalur untuk membuat Jalur. Sehingga seluruh masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan agar kayu pembuat jalur tetap tersedia di Kuantan Singingi.
Acara Lainnya
Saat Festival Pacu Jalur dilaksanakan, terdapat pula rangkaian acara lainnya yang dapat sobat temui, diantaranya yaitu:
Saat Festival Pacu Jalur dilaksanakan, terdapat pula rangkaian acara lainnya yang dapat sobat temui, diantaranya yaitu:
§ Pasar
Malam
Di pasar malam sobat dapat menemukan
berbagai macam arena permainan seperti yang tersedia dipasar malam pada
umumnya. Selain itu sobat juga dapat berbelanja murah dimalam itu. Dan yang
paling terpenting adalah sobat dapat membeli makanan khas Kuansing serta
membeli barang-barang yang hanya ada saat Festival Pacu Jalur berlangsung,
diantaranya yaitu baju bersablon Pacu Jalur, pernak-pernik Pacu Jalur, serta
sobat juga akan menemukan miniatur dari jalur-jalur yang bertanding. Sobat
dapat memilihnya berdasarkan Jalur yang sobat jagokan.
§ Pacu
Jalur Expo
Di Pacu Jalur Expo sobat akan menemukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan Pacu Jalur. Sobat akan mendapatkan
penjelasan tentang Pacu Jalur serta segala yang bersangkutan dengan Kuansing,
seperti budaya, adat istiadat, kesenian tradisional, dan lain sebagainya.
§ Festival
Kesenian Daerah
Selain mengunjungi pasar malam dan pacu
jalur expo, sobat juga menyaksikan festival kesenian daerah dimalam harinya.
Dalam festival tersebut dilombakan beberapa tarian, musik, dan berbagai
kesenian Kuantan Singingi.
Inilah salah satu bentuk kebudayaan
masyarakat Indonesia yang masih dilestarikan hingga saat ini. Festival Pacu
Jalur merupakan suatu Festival budaya terbesar yang diadakan di Riau, hanya
terdapat di Indonesia dan pastinya paling Indonesia. Tidak jarang Kuantan
Singingi didatangi turis mancanegara disaat berlangsungnya Pacu Jalur. Bahkan
beberapa tahun yang lalu terdapat Jalur utusan dari Luar Negeri seperti
Malaysia, Singapura dan negara tetangga lainnya. Namun, saat ini sudah mulai
berkurang dan saya pun tidak tahu pasti apa penyebabnya. Oleh karena itu, mari
kita saling menjaga dan mencintai kebudayaan Indonesia. Semoga sobat dapat
memahami rangkaian kegiatan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi. Sobat
jangan takut kehabisan uang jika ingin menyaksikan Festival Pacu Jalur. Karena
untuk menonton Festival ini gratis alias tidak
mengelurakan biaya. Kami tunggu kedatangan sobat tanggal 30 Agustus 2012 di
Tepian Narosa..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar